Teknik penerjemahan adalah suatu metode yang digunakan oleh translator untuk menerjemahkan teks dari bahasa sumber ke bahasa sasaran. Meski proses translate memiliki berbagai teknik, namun makna dan gaya bahasa disesuaikan dengan aslinya.

Teknik penerjemahan ini membantu translator untuk mencapai akurasi yang baik, kelancaran serta kemudahan target pembaca bisa memahami hasil terjemahan, serta kualitas terjemahan yang tinggi.

Seorang translator akan mempertimbangkan beberapa hal sebelum menentukan teknik apa yang akan digunakan dalam kegiatan alih bahasa. Pertimbangan tersebut yakni jenis teks yang diterjemahkan, tujuan penerjemahan, serta audiens target.

Daftar Teknik Penerjemahan

Setelah segala pertimbangan sudah disesuaikan, penerjemah baru bisa memilih teknik terjemah teks. Berikut ini beberapa teknik yang kerap dipakai translator.

  1. Teknik Penerjemahan Harfiah (Literal Translation)

Penerjemahan harfiah adalah teknik translate yang dilakukan dengan menerjemahkan kata per kata tanpa mengaitkan arti kata tersebut dengan konteks kalimat. Di beberapa kasus teknik ini memang cukup berguna, namun kadang permasalahan akan muncul ketika menerjemahkan kalimat yang mengandung idiom.

  1. Teknik Penerjemahan Peminjaman (Borrowing)

Teknik penerjemahan peminjaman adalah salah satu metode dalam penerjemahan yang melibatkan pengambilan langsung kata atau frasa dari bahasa sumber (bahasa asal) dan dimasukkan ke dalam bahasa sasaran (bahasa tujuan) tanpa perubahan yang signifikan.

Sederhananya, penerjemah akan meminjam kata atau frasa dari bahasa asli, lalu menggunakannya ke bahasa yang kita terjemahkan. Nantinya, kata atau ungkapan yang dipinjam dari bahasa sumber akan ditulis miring.

  1. Teknik Penerjemahan Kalke (Calque)

Teknik ini tak berbeda jauh dengan teknik borrowing. Teknik ini akan menerjemahkan secara harfiah atau langsung baik kata atau frasa dari bahasa sumber ke sasaran. Teknik ini dilakukan dengan mempertahankan struktur gramatikal dan susunan kata dari bahasa sumber ke bahasa sasaran.

Contoh teknik penerjemahan Kalke adalah kata “skyscraper” diterjemahkan menjadi “pencakar langit” dalam bahasa Indonesia.

  1. Teknik Penerjemahan Transposisi (Transposition)

Teknik penerjemahan transposisi adalah metode yang sering digunakan dalam penerjemahan untuk mengubah kategori gramatikal dari bahasa sumber ke bahasa sasaran.

Sederhananya, penerjemah akan mengubah bentuk kata atau frasa dari satu jenis kata ke jenis kata lain agar makna yang ingin disampaikan tetap sama, meski dalam bahasa yang berbeda.

  1. Teknik Penerjemahan Modulasi (Modulation)

Teknik penerjemahan modulasi adalah metode yang digunakan translator dalam penerjemahan untuk mengubah sudut pandang, fokus, atau kategori kognitif dari teks sumber ke bahasa sasaran.

Sederhananya, translator akan mengubah cara pandang atau pemahaman terhadap suatu konsep agar lebih sesuai dengan konteks bahasa dan budaya target. Teknik ini cukup sulit diterapkan karena melibatkan sudut pandang.

Teknik ini dipakai karena beberapa alasan, yang paling erat adalah misalnya Perbedaan Budaya dan Konteks, atau tidak ada padanan yang sama atas istilah bahasa sumber dengan istilah bahasa sasaran.

  1. Teknik Penerjemahan Amplifikasi (Amplification)

Teknik penerjemahan amplifikasi adalah metode penerjemahan yang melibatkan penambahan informasi detail dalam teks terjemahan yang tidak secara eksplisit terdapat dalam teks sumber. Penerjemah menambahkan informasi tambahan untuk memperjelas makna, memberikan konteks yang lebih luas, atau menyesuaikan dengan gaya bahasa dan budaya target.

Contoh penerapan teknik ini pada penerjemahan adalah menerjemahkan “He is a good man” menjadi “Dia adalah seorang pria yang baik hati, jujur, dan selalu siap membantu orang lain”.

Dalam contoh tersebut, tambahan “baik hati”, “jujur”, dan “selalu siap membantu orang lain” ditambahkan untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang karakter baik yang dimiliki pria tersebut.

  1. Teknik Penerjemahan Adaptasi (Adaption)

Teknik penerjemahan adaptasi adalah salah satu metode penerjemahan yang melibatkan penyesuaian elemen budaya, sosial, atau kontekstual dalam teks sumber agar lebih sesuai dengan budaya dan konteks bahasa sasaran.

Lebih mudahnya, kita mengubah bagian-bagian tertentu dalam teks agar lebih relevan dan mudah dipahami oleh pembaca target, tanpa mengubah makna inti pesan.

Contoh teknik penerjemahan adaptasi adalah “as white as snow” kemudian diterjemahkan sebagai “putih seputih kapas”.

Tips Mendapat Hasil Terjemahan yang Pas

Untuk mendapatkan hasil terjemahan yang pas dan akurat, disarankan untuk menggunakan jasa penerjemah Master Translate.

Master Translate adalah perusahaan berbadan hukum yang menyediakan jasa penerjemah tersumpah (Sworn Translator), penerjemah non tersumpah (Non Sworn Translator), dan interpreter.

Selain itu Master Translate juga menyediakan jasa legalisasi dokumen resmi untuk berbagai kepentingan berskala internasional.

Penerjemah yang dinaungi oleh Master Translate memiliki jam terbang tinggi sehingga menguasai teknik penerjemahan yang ada. Dengan begitu hasil terjemahan lebih akurat, tepat, dan sesuai.

Join to newsletter.

Curabitur ac leo nunc vestibulum.

Hubungi Kami

Layanan ekpress 24 jam, garansi revisi dan gratis biaya kirim