Melanjutkan pendidikan magister (S2) di luar negeri adalah impian semua mahasiswa. Agar rencana tersebut berjalan sesuai keinginan, ada sejumlah persyaratan yang wajib dipenuhi salah satunya adalah memenuhi syarat IPK kuliah S2 di luar negeri.
Seperti diketahui, Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) merupakan tolak ukur ditunjukkan dengan angka yang menunjukkan kemajuan prestasi mahasiswa dalam bidang akademik secara akumulatif, dari mulai semester satu sampai semenster akhir.
Di Indonesia, skala IPK yang berlaku adalah 0.00 sampai 4.00. Di tiap skala IPK untuk program diploma dan sarjana punya tiga predikat yakni sebagai berikut.
- IPK 2,76-3,00 : Memuaskan
- IPK 3,01-3,50 : Sangat Memuaskan
- IPK > 3,50 : Pujian
Sedangkan skala IPK bagi mahasiswa yang mengikuti program prefesi, sepsialis, magister, dan doktor punya beberapa tingkat predikat yakni sebagai berikut.
- IPK 3,00-3,50 : Memuaskan
- IPK 3,51-3,75 : Sangat Memuaskan
- IPK > 3,75 : Pujian
Lalu berapa syarat IPK agar bisa diterima di kampus luar negeri?
IPK Paling Sedikit untuk S2 Luar Negeri
Pada dasarnya, ketentuan IPK untuk studi S2 di luar negeri sangat bervariasi. Jumlah IPK disesuaikan dengan beberapa hal yakni tujuan universitas, program studi yang diinginkan, serta negara tujuan yang diinginkan.
Namun biasanya jumlah IPK paling sedikit agar bisa diterima S2 di negara baik Eropa, Amerika, atau Asia, adalah paling sedikit 3.00 dari skala 4.00. Akan tetapi ada pula yang mensyaratkan IPK paling sedikit 3.50. Bisanya makin tinggi gengsi suatu universitas, maka makin tinggi pula persyaratan minimal IPK yang harus dimiliki calon pendaftar.
Syarat IPK Beasiswa S2 Luar Negeri
Syarat minimal IPK Beasiswa S2 luar negeri tentu lebih ketat. Tiap beasiswa punya ketentuan jumlah IPK yang berbeda-beda. Berikut ini daftar beasiswa dan syarat IPK yang harus dipenuhi.
- Fulbright Scholarships (Amerika Serikat)
Syarat IPK yang wajib dipenuhi minimal 3.0 dari skala 4.0. Selain itu pendaftar beasiswa juga wajib menyertakan syarat lain misalnya kemampuan bahasa Inggris yang dibuktikan dengan sertifikat TOEFL atau IELTS), esai, surat rekomendasi, hingga lolos wawancara.
- Australia Awards Scholarships (Australia)
Syarat IPK yang harus dimiliki oleh pemohon beasiswa ini minimal 2.9 sampai 3.0 dengan skala 4.0. Jumlah IPK disesuaikan dengan programnya.
- DAAD Scholarships (Jerman)
Agar lolos beasiswa DAAD, mahasiswa wajib punya IPK setidaknya 2.75 dengan skala 4.0 atau yang setara, tergantung program. Selain itu mahasiswa wajib bisa bahasa Jerman atau Inggris, serta memiliki surat rekomendasi.
- Erasmus Mundus Joint Master Degrees (Uni Eropa)
IPK minimum untuk mendaftar beasiswa Erasmus Mundus Joint Master Degrees adalah 3.0 dengan skala 4.0. disarankan untuk menyantumkan sertifikat bukti prestasi agar mendapatkan nilai tambahan.
- Monbukagakusho (MEXT) Scholarships (Jepang)
Ada banyak universitas di Jepang yang menerima beasiswa, salah satunya lewat jalur MEXT Scholarships. Agar lolos beasiswa tersebut, mahasiswa wajib memiliki IPK minimal 2.3 dari skala 3.0 atau yang setara.
Dokumen IPK S2 Kuliah di Luar Negeri
Perlu diketahui bahwa Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dibuktikan dengan transkrip nilai. Artinya pendaftar beasiswa harus menyertakan transkrip nilai yang didapatkan selama menempuh studi sarjana S1. Transkrip nilai tersebut perlu diterjemahkan ke dalam bahasa asing sesuai negara yang dituju. Penerjemahan transkrip nilai sendiri perlu diterjemahkan oleh seorang Jasa Penerjemah Tersumpah (Sworn Translator) Master Translate.
Penerjemah tersumpah Master Translate adalah jasa translate dokumen resmi yang memiliki tugas khusus. Perlu diketahui bahwa dokumen resmi seperti transkrip nilai tidak boleh diterjemahkan oleh translator biasa (Non Sworn Translator). Hal itu dilakukan sebagai bukti bahwa hasil terjemahan bisa dipertanggungjawabkan.
Sedangkan Master Translate adalah perusahaan berbadan hukum yang menaungi berbagai jenis translator, mulai dari sworn translator, non sworn translator, dan interpreter. Selain itu perusahaan ini juga menyediakan jasa legalisasi dokumen. Jasa ini dibutuhkan untuk menunjang keabsahan suatu dokumen.